Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik; Apa Saja?

Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik

Kampanye membedakan wadah yang digunakan untuk membuang sampah terus menerus didengungkan. Namun, sebagian besar masyarakat masih saja belum mengetahui dengan jelas perbedaan sampah organik dan anorganik.

Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, Anda dapat mengikuti uraian berikut ini sebagai panduan untuk melihat perbedaan kedua jenis sampah tersebut.

Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik

Memang agak sulit untuk melihat perbedaan sampah organik dan organik, maka kemudian beberapa menyamaratakan jenis sampah tersebut. Antara lain adalah sampah organik misalnya dedaunan sementara  sampah anorganik adalah botol.Padahal tidak demikian.

Mengenal Sampah Organik

Secara garis besar sampah organik merupakan barang bekas yang dapat didekomposisi oleh mikroorganisme yang ada di dalam tanah. Sebab bahan bakunya adalah bahan alami. Contohnya sisa sayuran, kertas, sampah daun, dan sebagainya.

Untuk melakukan penguraian nya tidak diperlukan waktu yang lama serta teknologi yang tinggi. Cukup dengan memanfaatkan mikroorganisme yang ada di dalam tanah dan dalam jangka waktu tertentu akan terurai.

Karenanya Anda harus memisahkan antara sampah organik dan anorganik..Tujuannya adalah agar dapat langsung dibuang ataupun ditimbun dengan tanah sehingga proses penguraiannya berlangsung secara optimal.

Mengenal Sampah Anorganik

Berbeda dengan sampah organik.  bahan anorganik biasanya terbuat dari bahan baku mineral yang sangat sulit untuk diuraikan oleh mikroorganisme tanah.  membutuhkan waktu yang agar diuraikan dengan  baik.

Bahkan ada juga yang tidak dapat diuraikan tanah dalam jangka waktu yang sangat lama. Antara lain adalah plastik serta bahan karet. Jika dibuang sembarangan akan menyebabkan ancaman bagi biota air.

Untuk mengenali sampah organik dengan muda, maka  dapat melihat bahan pembuatnya. Perhatikanlah apakah terbuat dari plastik, karet, kaleng, atau kaca. Oleh karena itu agar dapat dilakukan proses daur ulang menjadi produk lain.

Proses Daur Ulang

Untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan hidup karena bahan yang tidak dapat diuraikan tanah, maka biasanya dilakukan proses daur ulang. Bunyi yang digunakan adalah sampah anorganik.

Sebenarnya proses pendaurulangan ini ini dapat dilakukan mulai skala rumah tangga dengan cara menggunakannya untuk pemanfaatan yang lain. Contohnya adalah bekas botol selai dapat digunakan sebagai tempat bumbu ataupun toples kaca.

Ada juga pengrajin yang mengolah bahan bekas menjadi produk lain. Antara lain adalah ban truk yang ukurannya cukup besar di olah menjadi tempat sampah ataupun bangku taman.

Sementara untuk botol kaca Anda dapat menggunakannya sebagai tempat minuman dengan tambahan penutup. Jika memang sudah tidak dapat digunakan lagi maka pastikanlah membuangnya ke tempat rongsokan agar bisa dimanfaatkan oleh mereka yang biasa melakukan daur ulang menggunakan bahan bekas.

Setelah mengetahui perbedaan sampah organik dan organik, maka lakukanlah pemilahan berdasarkan jenisnya. Agar proses daur ulang yang dilakukan di tempat pembuangan akhir berlangsung dengan mudah.